Stroke non hemoragik, juga dikenal sebagai stroke iskemik, adalah salah satu jenis serangan otak yang paling umum terjadi. Meskipun tidak ada perdarahan yang terjadi, kondisi ini tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Stroke non hemoragik terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti atau terganggu akibat penyumbatan pembuluh darah. Penting untuk memahami gejala dan faktor risiko yang terkait dengan kondisi ini, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai stroke non hemoragik dan bagaimana kita dapat melindungi diri dari penyakit serangan otak yang tidak berdarah ini.
image: obatjantungstroke.com
Apa itu Stroke Non Hemoragik?
Stroke non hemoragik adalah jenis serangan otak yang tidak melibatkan pendarahan di dalam otak. Jenis stroke ini disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang mengarah ke otak. Ketika aliran darah ke otak terganggu, bagian otak yang terkena dapat mengalami kerusakan dan menyebabkan gejala yang serius.
Gejala Stroke Non Hemoragik
Gejala stroke non hemoragik dapat bervariasi tergantung pada bagian otak yang terkena dan sejauh mana kerusakan yang terjadi. Beberapa gejala umum yang mungkin muncul termasuk:
1. Kesulitan berbicara atau memahami ucapan orang lain.
2. Kesulitan berjalan atau merasa lemah pada satu sisi tubuh.
3. Kesulitan melihat dengan jelas, seperti penglihatan ganda atau kabur.
4. Sakit kepala yang parah dan tiba-tiba.
5. Kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
Faktor Risiko Stroke Non Hemoragik
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke non hemoragik. Beberapa faktor risiko tersebut termasuk:
1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
2. Diabetes.
3. Kolesterol tinggi.
4. Merokok.
5. Obesitas.
6. Kurangnya aktivitas fisik.
7. Riwayat keluarga dengan riwayat stroke.
8. Usia lanjut.
Cara Mencegah Stroke Non Hemoragik
Meskipun tidak mungkin untuk sepenuhnya mencegah stroke non hemoragik, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya serangan otak ini. Beberapa cara mencegah stroke non hemoragik meliputi:
1. Mengontrol tekanan darah. Penting untuk menjaga tekanan darah tetap dalam rentang normal dengan mengadopsi gaya hidup sehat dan mengikuti pengobatan yang diresepkan oleh dokter.
2. Mengelola diabetes. Jika Anda memiliki diabetes, penting untuk menjaga gula darah tetap stabil dengan mengikuti diet yang sehat, berolahraga secara teratur, dan mengikuti pengobatan yang diresepkan oleh dokter.
3. Mengelola kolesterol. Tingkat kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke non hemoragik. Mengikuti diet rendah lemak dan mengambil obat penurun kolesterol jika diperlukan dapat membantu mengontrol kadar kolesterol.
4. Berhenti merokok. Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke non hemoragik. Berhenti merokok adalah langkah penting dalam mencegah stroke dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
5. Mengadopsi gaya hidup sehat. Mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko stroke non hemoragik.
6. Menghindari alkohol berlebihan. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke non hemoragik. Batasi konsumsi alkohol Anda dan minumlah dengan bijak.
Kesimpulan
Stroke non hemoragik adalah serangan otak yang disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang mengarah ke otak. Gejala stroke non hemoragik dapat bervariasi dan termasuk kesulitan berbicara, kesulitan berjalan, sakit kepala parah, dan kehilangan keseimbangan. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke non hemoragik, termasuk hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik. Mengontrol faktor risiko ini dan mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu mencegah stroke non hemoragik.
Artikel Populer: Buah Langka Dari Pegunungan Alpen Ini Ternyata Sangat Manjur Untuk Pengobatan Stroke